Sabtu, 08 Januari 2011

Potret Galaksi Spiral dari Hubble

Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) kembali mengeluarkan foto spektakuler galaksi di ruang angkasa.

NASA melalui Teleskop Hubble mengabadikan foto menakjubkan, sebuah galaksi spiral yang jaraknya triliunan mil dari Bumi.

Galaksi yang dinamakan NGC 4911 berbentuk melingkar, seperti roda. Galaksi itu terletak 320 juta cahaya dari Bumi -- tepatnya  di 'Coma Cluster' -- yang terdiri dari 1.000 galaksi dan kumpulan bintang-bintang yang mirip dengan Galaksi Bima Sakti.

NASA memberi judul gambar itu, 'Island Universe' atau 'Pulau Alam Semesta' -- menunjukkan wajah megah galaksi spiral di konstelasi Coma Berenices utara, di tengah lautan bintang-bintang.

Galaksi ini terdiri dari jalur yang kaya debu dan gas di dekat pusat lingkaran galaksi.

Juga siluet cahaya dari gugus bintang yang baru lahir dan awan hidrogen merah muda, yang mengindikasikan formasi pembentukan bintang masih berlangsung dan terus berlanjut.



Ilmuwan NASA mengatakan, kluster ini adalah salah satu koleksi terpadat dari galaksi terdekat di alam semesta. Dan akibat dari kepadatan ini, masing-masing galaksi seringkali berinteraksi secara 'sengit'.

Gambaran dengan warna natural dirilis oleh NASA dengan cara mengkombinasikan data dari tahun 2006, 2007, dan 2009. NASA juga merilis foto galaksi ini dengan resolusi tinggi.

Foto ini diambil menggunakan kamera termutakhir Hubble, Wide Field Planetary Camera 2 dan Advanced Camera for Surveys -- yang butuh exposure time selama 28 jam

Formasi tipis panjang, yang terlihat di sepanjang "lengan" dari galaksi utama, adalah hasil dari melintasnya galaksi terdekat, yang 'dengan bahaya' mendekat satu sama lain.

"Kamera beresolusi tinggi Hubble, dipasang agar memungkinkan untuk mengamati detail-detail samar", kata juru bicara NASA, seperti dimuat Telegraph.

"Galaksi dan spiral lainnya di dekat pusat kluster diubah oleh hentakan gravitasi galaksi di sekitarnya."

Tabrakan Dua Galaksi


Teleskop antariksa telah menangkap citra tabrakan dahsyat antara dua rumpun galaksi yang menjelaskan material gelap misterius di alam semesta, NASA menyatakan.
Citra yang diambil Teleskop Antariksa Hubble dan Observatorium Sinar-X Chandra memperlihatkan pemisahan yang jelas antara materi gelap dan materi biasa dalam tabrakan yang jauhnya 5,7 miliar tahun cahaya dari Bumi itu, kata badan antariksa AS tersebut, Rabu.
Para astronom mampu membedakan antara kedua zat dengan teknik yang dikenal sebagai gravitational lensing, di mana materi gelap tampak berwarna biru, sedangkan materi biasa, yang sebagian besar dalam bentuk gas panas, tampak berwarna pink.
Saat kedua rumpun bergabung dengan kecepatan jutaan mil per jam, gas panas dalam setiap rumpun bertabrakan dan mengurangi kecepatannya, tutur mereka, seperti dilaporkan AFP. Namun, tidak demikian halnya dengan materi gelap.
Separasi antara materi biru dan pink memberikan bukti langsung atas eksistensi materi gelap dan saling mendukung partikelnya saling berinteraksi secara lemah sekali atau tidak sama sekali, selain dari tarikan gravitasi, ujar para astronom.
“Itulah langkah penting menurut hemat kami menuju pemahaman atas karakteristik materi gelap misterius itu,” kata Marusa Bradac, peneliti dari Universitas California di Santa Barbara, yang mempimpin tim yang menangkap tabrakan itu.
“Materi gelap lima kali lebih banyak di alam semesta ketimbang materi biasa. Pengkajian ini memberikan konfirmasi bahwa kita menghadapi sejenis materi yang berbeda sama sekali, tak seperti yang kita bayangkan,” katanya. “Dan kita bisa mengkajinya dalam tabrakan sangat kuat dari dua rumpun galaksi.”
Penemuan tersebut mengukuhkan secara independen berbagai penemuan pada 2006 atas tabrakan lainnya yang dikenal sebagai Bullet Cluster, yang juga memperlihatkan pemisahan jelas antara materi gelap dan materi biasa.
Namun demikian, dengan teknologi saat ini, separasi tak dapat dilihat secara langsung. Keberadaannya dirasakan secara tak langsung, melalui tarikan gravitasi yang digunakannya pada cahaya.

Albino Pacman Frog

Albino Pacman Frog (Ceratophrys ornata)
  
Hewan ini dikenal juga sebagai Albino Argentine Horned Frog atau Argentine Wide-mouthed Frog. Ia hidup di hutan hujan Argentina, Uruguay, dan Brazil. Hewan ini merupakan pemakan yang rakus, ia akan berusaha menelan apa saja yang bergerak di dekat mulut lebarnya, seperti serangga, burung dan mamalia kecil, reptil, bahkan katak lainnya.
 

Texas Blind Salamander

Texas Blind Salamander (Eurycea rathbuni)


Hewan ini juga buta, dan hidup di Texaz. Ia dapat tumbuh hingga 13 cm.



Suriname Horned Frog

Suriname Horned Frog (Ceratophrys cornuta)
 
Hewan ini disebut juga sebagai Katak Bertanduk Amazon, dan dapat tumbuh hingga sepanjang 20 cm. Ia ditemukan di bagian utara di wilayah Amerika Selatan. Kecebong2 dari spesies ini saling menyerang sesaat setelah mereka menetas.
 
 

Neuse River waterdog

Neuse River waterdog (Necturus lewisi)

Hewan ini ditemukan di sungai di North Carolina, dan dapat tumbuh sampai berukuran 16,5-28 cm.

Common Mudpuppy

Common Mudpuppy (Necturus maculosus)
 
Hewan ini merupakan endemik di timur laut Amerika Serikat dan beberapa wilayah di Kanada. Hewan ini lebih suka air dangkal dengan banyak tempat untuk sembunyi, namun ia kadang ditemukan pada kedalaman hingga 90 kaki dan dapat hidup selama 20 tahun. Hewan ini nocturnal namun masih dapat aktif pada siang hari di perairan berlumut atau berumpur laut. Ia karnivora, memakan ikan, telur ikan, serangga, dan moluska.